Sumber foto: handelsblatt.com


Pusat Bola Tangkas - Perang di Afghanistan merupakan perang panjang yang dipimpin oleh Amerika Serikat dan sekutunya, termasuk Jerman. Jerman bergabung dengan misi di Afghanistan dan perang tersebut menjadi perang paling mematikan di Jerman sejak Perang Dunia Kedua.


Pada Selasa malam (29/6), Jerman secara resmi menyelesaikan penarikan pasukannya di Afghanistan. Militer Jerman telah memulai perjalanan pulang untuk meninggalkan salah satu negara paling mematikan di dunia.


Jerman memiliki jumlah personel terbesar kedua setelah Amerika Serikat di Afghanistan

https://twitter.com/trtworld/status/1410013963023126533


Perang di Afghanistan adalah apa yang disebut Amerika Serikat sebagai perang melawan terorisme. Perang berlangsung selama dua puluh tahun. Itu adalah perang terpanjang yang pernah dilakukan Amerika Serikat.


Jerman sebagai sekutu Amerika Serikat dalam organisasi NATO, bergabung dalam misi di Afghanistan. Melansir laman berita France24, Jerman memiliki kontingen pasukan terbesar kedua setelah Amerika Serikat. Sekitar 160.000 tentara Jerman, pria dan wanita, telah dikerahkan selama dua dekade terakhir, dan banyak dari mereka telah bertugas di lebih dari satu tur Afghanistan.


Jumlah korban tentara Jerman yang tewas dalam misi di Afghanistan adalah 59 personel. 35 di antaranya tewas dalam pertempuran atau akibat serangan militan. Dalam upaya untuk menarik pasukannya, kamp-kamp militer yang dipimpin oleh Jerman diperkuat untuk melindungi diri dari kemungkinan serangan kelompok militan.


Jerman mengerahkan 800 kontainer dalam penarikan pasukan

https://twitter.com/AFP/status/1409965138338254854


Sebagai negara dengan penyumbang jumlah pasukan terbesar kedua setelah Amerika Serikat, Jerman memimpin salah satu kamp militer di Afghanistan utara yang disebut Mazar-i-Sharif. Dalam proses penarikan pasukan, kamp diperkuat dengan pasukan dan mortir, dan keamanannya ditingkatkan untuk melindungi dari kemungkinan serangan.


Menteri Pertahanan Jerman Annegret Kramp-Karrenbauer mengatakan pada Selasa (29/6) "pasukan terakhir kami meninggalkan Afghanistan malam ini setelah hampir 20 tahun dan sedang dalam perjalanan pulang."


Dalam menyelesaikan misi penarikan pasukan, Jerman mengerahkan 800 kontainer untuk membawa peralatan, kendaraan lapis baja, helikopter, senjata dan amunisi. Selain itu, Jerman juga mengerahkan dua pesawat A400 M Jerman dan dua pesawat C17 AS.


"Ini adalah akhir dari babak bersejarah, dari misi intensif yang telah menguji Bundeswehr (sebutan militer Jerman) dan di mana Bundeswehr telah membuktikan dirinya dalam pertempuran," kata Kramp-Karrenbauer.


Seorang juru bicara NATO ditanya tentang penarikan pasukan Jerman dan dia menjawab bahwa "penarikan pasukan berjalan dengan tertib dan terkoordinasi."


Biaya tinggi Jerman dalam perang di Afghanistan

https://twitter.com/dpa_intl/status/1409956898372214795?ref_src=twsrc%5Etfw%7Ctwcamp%5Etweetembed%7Ctwterm%5E1409981247816929293%7Ctwgr%5E%7Ctwcon%5Es2_&ref_url=https%3A%2F%2Fwww.idntimes.com%2Fnews%2Fworld%2Fpri-145%2Fjerman-selesaikan-penarikan-pasukan-dari-afghanistan-c1c2


Perang di Afghanistan dipicu oleh serangan terhadap gedung World Trade Center di New York pada 11 September 2001. Setelah serangan itu, Presiden AS George W. Bush menyerukan perang melawan kelompok ekstremis jaringan al-Qaeda, sebuah kelompok yang dianggap sebagai aktor utama. Pusat jaringan dikatakan berada di Afghanistan. Kanselir Jerman Gerhard Schroder pada saat itu mengatakan dukungan untuk AS adalah "solidaritas tak terbatas—saya tekankan: tak terbatas."


Mulai tahun 2002, Jerman langsung membantu mendukung AS dalam perang di Afghanistan. Tidak pernah menyangka bahwa perang akan berlangsung begitu lama, sekitar 20 tahun, dan begitu mematikan. Dalam dua dekade terakhir, Jerman telah menghabiskan banyak uang untuk pasukannya.


Melansir situs Deutsche Welle, pemerintah Jerman diperkirakan telah menghabiskan lebih dari 18 miliar euro atau sekitar Rp313,5 triliun untuk misi Afghanistan sejak 2002. Itu adalah misi luar negeri Jerman termahal yang pernah dilakukan sejak Perang Dunia Kedua.


Dalam menjalankan misi selama dua dekade terakhir, dengan korban jiwa tidak lebih dari 100 personel, misi Jerman untuk membantu mitra koalisi dianggap sebagai salah satu keberhasilan. Pemerintah Jerman bangga dengan kontribusi Bundeswehr ke Afghanistan.


Juru bicara kebijakan pertahanan untuk parlemen Sosial Demokrat bernama Siemtje Moller mengatakan "secara militer, misi itu sukses. Dia berhasil memastikan bahwa Afghanistan tidak lagi menjadi ancaman teror internasional."


Meski begitu, penarikan pasukan NATO, baik Amerika Serikat maupun Sekutu dari Afghanistan, sebenarnya juga berbarengan dengan meningkatnya situasi keamanan di Afghanistan. Situasi keamanan di Afghanistan dikatakan telah memburuk selama beberapa minggu terakhir, sejak bulan Ramadhan tahun ini. Tidak jelas juga tidak diketahui apakah penarikan pasukan Sekutu telah menyebabkan memburuknya situasi di Afghanistan.

Post a Comment

Lebih baru Lebih lama